Sunday, March 08, 2015

Renungan Pagi



        Suatu ketika,ada seorang petani yang sedang memanen hasil pertaniannya,tak sengaja menemukan seekor anak anjing yang tak berdaya di dekat sawahnya.Petani yang tergerak hatinya, membawa anak anjing tersebut kerumahnya serta merawatnya.Setiap hari,petani merawatnya dengan baik dan membuat hubungan antara mereka menjadi dekat.Sang anjing menjadi sangat setia kepada petani itu.

            Sang petani pun akhirnya menikah dan tak lama memiliki seorang bayi.Karena si petani dan sang istri harus pergi bertani,sang anak selalu ditinggal bersama sang anjing hingga petang.Sang anjing dengan sigap dan setia selalu tidur dan berjaga didekat bayi hingga sang tuan pulang dari aktifitasnya.

            Suatu ketika,petani dan istrinya pulang dari aktifitas bertani.Ketika petani dan istrinya memasuki rumah,alangkah terkejutnya ketika dia melihat banyak darah dilantai rumahnya.Sang petani yang panic menelusuri rumah dan dia terkejut ketika melihat mulut anjingnya begitu berlumuran darah.

            Petani pun sangat marah kepada sang anjing karena berpikir sang anjing telah membunuh anaknya saat ditinggalkannya bertani.Degan penuh amarah dia mengambil parang dan menebaskannya kepada anjingnya.Karena luka tebasan itu,sang anjing akhirnya mati tak berdaya.

            Namun,penyesalan yang amat dalam petani pun menghinggapi dirinya.Sang istri yang tadi langsung menuju tempat si bayi tidur,menemukan bahwa bayi mereka baik-baik saja dan sedang tertidur dengan lelapnya.Ternyata darah yang terdapat pada mulut anjing itu adalah darah seekor ular besar yang hendak menyerang sang bayi,namun sang anjing rela mempertaruhkan jiwanya demi melindungi anak majikannya yang dia sayangi.Kini petani hanya bisa meratapi kebodohan dan penyesalan yang berarti


            Banyak dari kita,tanpa kita sadari telah menyia-nyiakan kasih saying dari orang-orang yang tulus mencintai kita.Seperti kasih saying kedua orang tua kita kepada kita.Mereka rela mengorbankan apapun yang mereka punya demi kebahagiaan kita.Namun,sering kali kita salah menilai dan malah menyakiti hati mereka dengan tindakan mereka dan penyesalan yang mendalam ketika kedua orangtua kita telah menghembuskan napas terakhirnya.Ingat,penyesalan tidak medatangkan manfaat apapun,sehingga berbuatlah apa yang terbaik buat kedua orangtua saat dia masih bernapas agar tidak ada penyesalan ketika mereka telah meninggalkan kita.

0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment