Monday, March 09, 2015

Renungan Pagi


Sam dan Maria adalah sepasang suami istri yang hidup bahagia dan berkecukupan hingga suatu ketika,Maria mengandung dan melahirkan anak yang cukup tampan yang bernama Erik.Mereka berdua amatlah bahagia dengan kelahiran Erik,namun kebahagian itu sirna saat menyadari bahwa Erik mengalami keterbelakangan mental.Maria yang memiliki sikap pemarah, egois, dan tinggi hati, merasa Erik menjadi malapetaka buat pernikahan mereka dan Maria berniat untuk memberikannya kepada orang lain yang mau merawatnya.Sam yang mengetahui hal itu mencegahnya dan membuat Maria merasa Terpaksa membesarkannya.

Tahun kedua setelah kelahiran Erik, Lahirlah anak kedua mereka bernama Angelica.Kasih saying yang diberikan Maria kepada Angelica sangatlah jauh berbeda dengan Erik.Erik seperti ditelantarkan dan tidak pernah dibelikan pakaian yang layak oleh Maria.Hal ini bertambah parah ketika Maria ditinggal suaminya untuk selamanya.Hutang yang melilit dan ekonomi yang semakin terpuruk,membuat Maria menjual rumah mereka dan diam-diam meninggalkan Erik sendirian disebuah gubuk tanpa perbekalan apapun.

         Maria yang telah meninggalkan Erik akhirnya menikah kembali.Suaminya yang memiliki sikap yang dewasa berdampak besar terhadap Maria karena secara Perlahan,Maria mulai berubah.Waktu berlalu begitu cepat dan ada suatu moment yang membuat Maria mengingat kebodohannya dulu,yaitu meninggalkan Erik sendiria.Penyesalan teramat dalam membuat mengalami kesedihan yang begitu dalam.Akhirnya,dia meneguhkan hati untuk kembali ketempat dia meninggalkan Erik dan mengasuhnya kembali dengan penuh kasih sayang.

       Maria kembali kegubuk tersebut,namun dia tidak menemukan Erik dan hanya menemukan pakaian terakhir yang dipakai oleh Erik.Tiba-tiba,ada seorang ibu yang menghampiri Maria dan menceritakan semua.Dia menceritakan bahwa Erik setia menunggu Maria digubuk tersebut tanpa beranjak,dan ibu tersebut yang selalu memberi makan Erik.Dia dengan sabar mengajarkan Erik menulis dan ibu tersebut memberikan tulisan terakhir Erik sebelum meninggal kepada Maria.Tulisan terakhir Erik yaitu “Ibu, mengapa Ibu tidak pernah kembali lagi? Ibu marah sama Erik, ya? Ibu, biarlah Erik yang pergi saja, tapi Ibu harus berjanji kalau Ibu tidak akan marah lagi sama Erik.Selamat tinggal Ibu.”Membaca tulisan itu,Maria menangis sejadi jadinya dan sangat menyesali kebodohannya yang dia telah lakukan kepada Erik.

    Mungkin kita seringkali berbuat seperti Maria, dimana kita sering sekali mencampakkan dan melupakan orang yang menyayangi kita tanpa memikirkan perasaan mereka.Hanya karena kekurangan atau kesalahan yang dimiliki,kita rela mencampakkan dan melupakan mereka,tanpa berusaha memberikan maaf dan kesempatan untuk menunjukan kasih saying mereka yang tulus kepada kita.Belajarlah menerima setiap kelemahan dan kekurangan apapun itu bentuknya,karena ketika kita tindak memiliki kesempatan kedua untuk memperbaikinya,hanya penyesalan dan duka yang menyelimuti kita.

0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment